Kamis, 10 Maret 2011

Pentas Seni SDI Dian Didaktika

 
Kejujuran Bekal Utama Siswa

Kejujuran adalah Bekal Utama Seseorang dalam mengarungi hidup. Berkata dan Berlaku Jujur harus dilakukan dimanapun, kepada siapapun, tak terkecuali kepada orang tua.

Maka inilah yang dibidik Sekolah Dasar Islam Dian Didaktika dalam kegiatan Pentas Seni yang dilakukan siswa kelas 2 disekolah tersebut pada hari Minggu 6 Maret 2011 yang lalu.
Gempuran arus globalisasi dari dunia barat, tak seharusnya menghilangkan karakter bangsa ini seperti nilai nilai moral, budi pekerti dan kejujuran.
Menanamkan nilai nilai tersebut diatas SD Islam Dian Didaktika melakukannya dengan menggelar pentas seni berjudul “ Hanya Satu yang tahu” pentas seni kali ini mengusung budaya Jawa Barat.

Mengisahkan tentang seorang anak yang bernama Dadang yang berbohong kepada ibunya demi menonton pertunjukan silat dikampungnya. Dadang yang sudah tidak memiliki ayah akhirnya menyesal karena telah berbohong kepada ibunya. Iapun menerima akibatnya yakni menerima tonjokan dari temannya yang salah sasaran. “ Ughh...ini pasti kerena saya tadi berbohong sama ibu...” bisik Dadang dalam hati.

Setelah menyadari kesalahannya Dadangpun bertaubat dan ia menjadi murid kesayangan seorang ustadz, dan sang ibupun memaafkan buah hatinya.

Persiapan kami sangat singkat, hanya 2 minggu. Ide menampilkan drama pentas seni dengan tema tersebut muncul, untuk menanamkan pengertian kepada siswa bahwasannya jika kita berbohong sekecil apapun, Allah tetap akan tahu karena Allah tidak pernah tidur dan maha Melihat ( Al- Basyir) dan maha mengetahui ( Al- Aliim)

Suasana mendadak haru dipenghujung pentas seni, saat anak anak menyanyikan lagu Ibu, sambil memberikan setangkai bunga mawar kepada ibu mereka masing masing. Para ibu tampak bahagia melihat buah hati mereka mempersembakan setagkai mawar.

Pentas seni ini juga diramaikan dengan Penampilan angklung,  Jaipong, Calung, Sisingaan, serta Murotal Alquran. Para tamu undangan juga dapat menikmati aneka makanan khas Jawa Barat seperti Batagor, Bajigur, serta Colenak. Pentas Seni ini juga di hadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Dian Didaktika, Ibu Nunuk Sulastomo

Rabu, 09 Maret 2011

Hanya Satu Yang Tahu

Tanamkan Nilai Moral dan Budi Pekerti Pada Anak 
Melalui Pentas Seni

Menanamkan nilai nilai Normal dan membina akhlak dalam beragama pada anak-anak dapat dilakukan melalui cara yang efektif dan mudah dicerna. Diantaranya melalui  Pementasan Seni Pertunjukan , seperti yang diselenggarakan  di Sekolah Dasar Islam Dian Didaktika Cinere Depok dengan menggelar Drama dan Tari yang Berjudul “ Hanya Satu Yang Tahu “

Pementasan yang menampilkan siswa-siswa kelas 2 tersebut  mengambil  setting suasana pedesaan khas Sunda ( Jawa Barat ),  dengan menyuguhkan cerita betapa pentingnya menerapkan kejujuran dalam kehidupan sehari – hari  dengan menekankan bahwa Allah Maha Tahu, tidak ada satupun yang tidak diketahui oleh Allah SWT.


Persiapan Pementasan Pertunjukan Seni tersebut hanya  dilakukan selama 2 Pekan. Pementasan Pertunjukan Seni yang persiapannya sangat singkat ini, Alhamdulillah sangat baik diperankan oleh siswa-siswi kelas 2 bahkan sangat mengundang perhatian penonton. Pada Pementasan tersebut ada adegan adegan yang membuat Penonton tertawa terpingkal-pingkal, ada  pula adegan yang membuat penonton menangis karena haru .

Acara tersebut dibuka dengan Penampilan Calung dan ditutup dengan lagu “Ibu” (Hadad Alwi).
Dalam Pentas yang diselenggarakan Minggu Pagi (6/3/2011) di Auditorium Dian Didaktika tersebut, dalam salah satu adegannya digambarkan seorang ustadz mengadakan lomba,  Ustadz tersebut meminta setiap anak untuk menyembunyikan suatu benda ditempat yang tidak dapat diketahui oleh siapapun, semua peserta segera menyembunyikan ditempat-tempat yang berbeda yang menurutnya tidak akan ada seorangpun yang tahu. Ternyata ada seorang anak bernama Dadang tidak melakukannya, dengan alasan dimanapun ia sembunyikan pasti ada yang tahu yaitu Allah SWT. Maka Ustadz-pun memutuskan pemenangya adalah Dadang, padahal sebelumnya teman-teman Dadang mengolok-oloknya karena tidak menyembunyikan benda yang diberikan oleh Pak Ustadz.
Dadang bertindak demikian karena ia ingat akan nasihat ibunya, jika kita berbohong, walaupun orang lain tidak tahu tetapi Allah Maha Mengetahui.
Dari Pementasan Drama dan Tari tersebut, siswa-siswi para pemain tidak hanya belajar ber-acting tetapi juga banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik antara lain adalah Budi Pekerti.  Selain itu pula siswa secara tidak langsung mempelajari Kebudayaan Khas Jawa Barat, seperti Tari Jaipong, Pencak Silat, Sisingaan, Angklung serta Calung dan Setting Panggungpun dibuat seperti Rumah adat Sunda, serta didukung dengan Konsumsi untuk Para Undanganpun Makanan Khas Jawa Barat Seperti Batagor, Colenak, Comro, Misro, Rebusan Serta Minuman Bajigur.  

Semoga kita dapat tetap selalu mengajarkan dan menebarkan kebaikan dengan cara -cara yang mudah dicerna oleh anak-anak kita sehingga anak-anak kita kelak menjadi orang-orang yang dapat membawa bangsa ini dalam kondisi yang lebih baik.