Senin, 20 Februari 2012

Pentas Seni Kelas 2 SDI Dian Didaktika

Pentas Seni Kelas 2 SDI Dian Didaktika

Alhamdulillah Pentas Seni Kelas 3 SD Islam Dian Didaktika sudah terlaksana dengan baik. Kini saatnya adik kelas 2 mempersiapkan Pentas Seninya yang insya Allah akan di laksanakan pada tanggal 10 Maret yang akan datang.
Walaupun masih beberapa waktu lagi pelaksanaan Pentas Seni tersebut, namun adik adik kelas 2 SDI Dian Didaktika sudah mulai berlatih. Ini adalah salah satu Adik kelas 2 yang bernama Sofwa Najla Tsabita sedang berlatih Drum untuk mengisi acara tersebut

Renungan Pagi....


Renungan Pagi.....

Dipagi yang cerah dan damai ini, ini aku ingin bersyukur kepada Mu.....karena kini ku mengerti bahwa ,
“Aku bukan hanya berhak untuk bahagia, tapi aku juga berkewajiban untuk berbahagia.”
Jika aku hanya mengeluhklan diriku yang tak dibahagiakan, maka aku hanya meratap sebagai korban.
Namun aku bukanlah korban, aku penguasa atas keputusanku sendiri. Tak boleh ada orang lain yang menyanderaku dalam kesalahanku apalagi dalam kesalahannya.
Aku bertanggung jawab atas kebahagiaanku sendiri.
Jika bukan aku yang tegas membela diriku untuk memajukan kebahagiaanku sendiri, siapa lagi ?
Hari ini aku tak boleh meneruskan kebiasaanku menikmati kesedihan.
Aku tak mungkin berhasil membebaskan hatiku dari kesedihan, jika tubuhku tak aktif bergerak.
Kegiatan adalah penghilang kesedihan....
Tidak ada orang yang aktif, sempat meratap dalam kesedihan.
Hanya orang yang diam dan memanjakan rasa malas dan melunglaikan tubuh, yang akan melapuk dalam gerogotan rasa sedih.
Aku diciptakan tidak sesuai dengan kesedihan. Itu sebabnya aku menderita dalam kesedihanku.
Tapi kesedihanku diciptakan, agar aku segera bertindak....agar aku menjadi lebih kuat, menghadapi orang dan keadaan yang membuatku sedih.
Ya Robb, mulai hari ini aku akan mengganti air mata kesedihanku dengan keindahan kehidupan yang kau anugerahkan kepadaku.
Ya Allah yang maha memungkinkan, tenagailah upayaku untuk mengubah kesedihan yang melemahkanku, menjadi kesedihan yang menyegarkan tindakanku.
Karena penyesalan terbesarku dimasa tuaku, bukanlah karena aku salah dalam tindakanku, tapi karena kurangnya tindakanku
Dan aku akan menjadi sebagaimana aku menjadikan diriku sendiri, dengan izinMu. Amiin YRA

Musik dan Lagu Sebagai Metode Pembelajaran

Musik dan Lagu Sebagai Metode Pembelajaran
Musik/lagu sebagai metode pembelajaran  telah menjadi pilihan banyak orang saat ini. Musik/lagu merupakan gabungan instrumen, melodi yang menyatu dengan lirik. Terkadang musik bukan hanya sebagai media pembelajaran, namun musik juga merupakan media perantara. Musik dapat membuat konsentrasi seseorang menjadi lebih rileks, tenang, dan juga lebih fokus.Mungkin hal inilah yang membuat beberapa orang itu memilih untuk menggunakan musik sebagai media pembelajaran.
                Musik tidak hanya dapat diajarkan pada saat pelajaran seni musik saja, namun pada pelajaran Sosial, Sains, Bahasa, Agama, Olah raga bahkan Matematika. Berikut adalah salah satu contoh Pembelajaran matematika yang menggunakan metode bernyanyi ...................







Melalui media pembelajaran ini seorang anak  akan lebih tertarik dengan sebuah musik dibandingkan mereka sengaja dipaksa untuk belajar. Melalui musik mereka dapat bernyanyi sekaligus otomatis mereka hafal nyanyian yang mereka sukai. Secara tidak langsung mereka sudah belajar tanpa ada paksaan secara langsung yang mungkin saja membuat mereka tidak menyukainya.
Musik dapat lebih membantu untuk mengaktifkan kerja otak kanan manusia. Seperti yang kita ketahui otak kanan merupakan hal penunjang dalam segi kepintaran. Ketika kita menggunakan media musik sebagai media pembelajaran, otak kita terasa mengalir begitu saja, mungkin alasan inilah yang menyebabkannya. Namun ketika otak kita sudah mencapai titik kejenuhan, kita dapat memutar musik yang membuat suasana menjadi lebih santai dan rileks.
Alasan-alasan inilah yang membuat musik menjadi andalan yang tepat sebagai media pembelajaran. Disamping itu juga musik dapat membantu kita untuk menenangkan suasana yang ada dengan pilihan musik yang tepat pula.

Testimoni


Saat pertama dinyatakan diterima di Perguruan  Dian Didaktika saya sudah mempunyai kesan bahwa DD adalah satu sekolah yang mempunyai warna dan kualitaas sendiri. Saya menarik kesan itu karena proses yang saya jalani untuk menjadi guru di DD sangat panjang dan berliku.

Setelah menjalani dan hingga kini tidak terasa sudah 11 tahun saya menjadi guru di DD saya sangat merasakan bahwa DD adalah tempat yang kondusif untuk personal yang memang ingin mengembangkan seluruh kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya, ini sangat saya rasakan karena di DD saya banyak belajar dan banyak mendapatkan kesempatan untuk membangun dan mengembangkan potensi diri. Saya mendapatkan banyak metode-metode pembelajaran yang sebelumnya belum saya ketahui. Itu semua saya peroleh melalui  sharing pengalaman mengajar dengan sesama rekan guru, mengikuti pelatihan-pelatihan yang rutin dilakukan oleh pihak Yayasan untuk mengembangkan potensi guru, serta kesempatan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendukung seperti Seminar Pendidikan,  Pelatihan dan Pendidikan, baik menjadi peserta maupun nara sumber.
Dan sesuatu yang sangat khas di DD adalah kita sebagai guru secara rutin dan berkelanjutan mendapatkan nasihat-nasihat dari Sesepuh Yayasan sehingga kita selalu merasa terus diingatkan untuk tetap menjadi pribadi yang selalu unggul sehingga kita bisa menjadi guru dan pendidik yang baik. Serta kegiatan-kegiatan pembangunan mental dan rohani kita yang juga rutin dan berkelanjutan seperti pengajian rutin, kegiatan keagamaan, turut menjadikan kita sebagai guru yang mempunyai nilai lebih.

Kamis, 16 Februari 2012

Sebuah Renungan




Sebuah Renungan..........................

Kita pernah  “DILUKAI” dan pernah “MELUKAI” tapi karena itu kita "BELAJAR"  tentang  bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan.
Kita pernah “DIBOHONGI” dan pernah “MEMBOHONGI” tapi dari situ kita  belajar tentang “KEJUJURAN”
Andaikan kita tidak perna melakukan kesalahan dalam hidup ini, mungkin kita tidak pernah belajar arti dari “MEMINTA MAAF” dan “MEMBERI MAAF”
Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali, namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan, yaitu "BELAJAR" dari masa lalu untuk esok yang lebih baik.
Hidup adalah Proses,
Hidup adalah belajar,
Tanpa ada batas umur,
Tanpa ada kata tua


JATUH, berdiri lagi,
KALAH, mencoba lagi,
GAGAL, bangkit lagi
Sampai Allah berkata  “Sudah waktunya kau untuk pulang”

Senin, 13 Februari 2012

berhentilah membandingkan


Jangan Pernah Mambandingkan

Jangan Bandingkan anak kita dengan anak lain, jangan bandingkan orangtua kita dengan orangtua lain, jangan bandingkan guru kita dengan guru lain, jangan bandingkan pimpinan kita dengan pimpinan lain
Saya akan mengutip kata kata dari dr. Bertrand Russel :
 “ Saya tidak percaya kalau ada burung merak yang iri dengan ekor burung mekar yang lain. Karena setiap burung merak yakin bahwa ekornya adalah yang terbaik didunia.
 Hasilnya adalah : Burung merak adalah burung yang damai”.

Seringkali kita membandingkan kemampuan dan kepandaian anak anak kita dengan anak lain. Hal ini akan membuat kita stress,  anak kita stress dan orang tua anak lain menjadi jengkel/kesal.

Bila kita mau berfikir seperti si burung merak, dan yakin kalau anak kita adalah yang terbaik, maka kita tidak akan sibuk tanya nilai anak teman, tidak takut anak kita ada saingannya.
Setiap anak itu hebat dan special, dengan caranya sendiri dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Tidak perlu dibanding bandingkan dengan anak lain, apalagi takut kalah saingan dengan anak lain.
Bandingkan kalau anak anda hobby membanding bandingkan orangtuanya dengan orangtua temannya.
“Wah, mama si Anka lebih pandai memasak, masakannya enak enak”
“Mamanya si Azka asyik orangnya, mau nemenin anaknya main”
“Papa si Bimo lebih banyak uangnya bisa belikan mainan yang bagus bagus”
Nggak enak kan?
Tahukah anda seorang anak tidak pernah membandingkan orangtuanya dengan orangtua lain, karena bagi mereka, You  are the best parents in the world.
Mereka akan mulai membandingkan anda dengan ortu lain, kalau anda terus membandingkan mereka denga anak lain.
So, let start to think like a peacock. Yakinlah kalau anak kita bisa, anak kitalah yang terbaik, stop membandingkan anak kita dengan anak orang lain.
Maksimalkan potensi anak dengan cara cara yang positif bukan dengan membanding bandingkan.

Sabtu, 11 Februari 2012

kebanggaan semu


Sebuah Kebanggaan Semu

Αdα air mata dibalik setiap senyuman..
Αdα kasih sayang dibalik setiap amarah..
Αdα pengorbanan dibalik setiap ketidak pedulian..
Αdα harapan dibalik setiap kesakitan..
Αdα kekecewaan dibalik setiap derai tawa.. 

Selalu ada kenangan tentang arti kebanggaan.

Bukan saja ketika meraih kemenangan di ajang lomba. Namun juga tetap bangga ketika menerima kekalahan, karena itulah bukti kelapangan hati dan kedewasaan berpikir. Bangga karena selalu di jalan membela kebenaran, karena akan semakin indah jika dihiasi kebanggaan akan keberanian mengakui kesalahan, menerima tanggung jawab hukuman, dan belajar dari padanya.
Kami merasakan memikul kebanggaan semu, prestasi yang tidak pernah kami miliki, tapi harus kami akui sebagai prestasi….. kami tersenyum dalam tangis, kami bingung harus menjawab apa ketika orang lain memberi ucapan “selamat” atas prestasi yang tidak pernah kami miliki……sementara kami harus melakukan ini, kami menjadi orang bodoh diantara orang orang yang tidak mengerti….. betapa semua ini sangat menyakitkan.
Kami bersalah, kami pun harus jujur mengakuinya. Memang satu dua orang yang menjadi pemicu, tapi kenapa semua harus membenarkannya. Tetapi kepedulian adalah kata kunci, karena bagaimana pun kita harus saling mengingatkan, bahu membahu, dan bukan saling menyalahkan. Ketidak pedulian adalah awal kesalahan, meskipun kecil tapi akan merembet kepada sesuatu hal yang besar. Maka kesalahan satu dua orang juga adalah kesalahan bersama karena kami kurang peduli antar sesama teman. Sungguh suatu pelajaran berharga.

Semoga ada yang peduli dengan beban yang kami pikul………….
Hanya Allah yang Maha tahu segalanya, kami pasrahkan semua ini pada-Mu ya Allah…….

Senin, 06 Februari 2012

Kekuatan Cerita Terhadap Pembentukan Karakter Anak ( Materi Workshop)


Kekuatan Cerita Terhadap Pembentukan Karakter Anak




Apa Itu Cerita ?
Bercerita bisa dikatakan sebagai kegiatan yang sangat sederhana , mudah dan maknanya sangat luas. Secara sederhana bercerita adalah bertutur dengan intonasi yang jelas. Menceritakan sesuatu hal yang sangat berkesan, menarik, punya nilai nilai khusus serta punya tujuan khusus.Selain terdapat beberapa manfaat, bercerita juga sangat mengasyikan, karena didalam bercerita ada pengetahuan sekaligus hiburan, baik pendongengnya maupun anak anak yang mendengarkan.

Manfaat Cerita untuk Guru/ Orangtua
1.     1. Menambah Pengetahuan
2.     2. Dekat Dengan anak
3.     3. Mudah memberikan pelajaran


Manfaat Cerita untuk anak :
1.     1. Merangsang kekuatan berfikir
2.     2. Sebagai media yang efektif
3.     3. Mengasah kepekaan anak terhadap bunyi – buyian
4.     4. Menumbuhkan minat baca
5.     5. Menumbuhkan rasa empati

  
11 Tips Agar Cerita Menarik dan Menyenangkan :
Agar cerita yang kita bawakan menarik dan menyenangkan maka perlu kita perhatikan al hal sebagai berikut :
1.     Diawali dengan doa
2.     Posisi atau tempat berdiri
3.     Suara
4.     Penguasaan materi cerita
5.     Penjiwaan
6.     Gerakan
7.     Tangan tidak memegang sesuatu kecuali peraga
8.     Tidak memutus cerita dengan teguran
9.     Tidak tergesa – gesa
    Memakai kata – kata yang dapat dimengerti oleh anak
             Ikhlas dan Syukur

Beberapa Cara yang dapat kita lakukan agar cerita kita dalam mempelajari suara – suara tertentu agar dapat membedakan suara tokoh yang satu dengan yang lain, diantaranya :

1.     Berlatih dengan cermin
2.     Berlatih dengan melihat film
3.     Berlatih dengan melihat alam
4.     Berlatih dengan melihat tokoh idola


Marilah kita perkaya metode-metode pengajaran kita dengan berbagai cara yang menarik, agar pesan yag kita sampaikan lebih mudah diserap oleh siswa.