Rabu, 22 Februari 2017

Am I allowed to touch Al Quran ?




Am I allowed to touch Al Quran ?

Denting piano di senja itu, meluruhkan seluruh rasa penat ditubuhku. Setelah seharian berjibaku menyelesaikan kewajibanku. Kulangkahkan kaki menuju kamarku setelah ku pastikan semua selesai tugas tugasku. 

Ku buka smart Phoneku sekedar untuk mengecek pesan pesan yang masuk. Ada sebuah pesan dari sahabatku, seorang guru native di sekolah. kubuka pesan itu dan segera kubaca pesan tersebut. “Am I allowed to touch Al Quran ? “ segera ku menjawabnya. “Ya, kamu boleh membuka bahkan membacanya, jika kamu berkenan aku akan berikan Al Quran dengan terjemahan bahasa Inggris untukmu.” Diapun membalasnya “ bukan begitu, tadi secara tidak sengaja aku menabrak meja dan ada Al Quran yang terjatuh, lalu aku menyentuh dan mengambilnya, apakah itu diperbolehkan?” ku jawab lagi apa yang ia tanyakan “ tidak masalah, dan itupun kau lakukan secara tidak sengaja.” Tetapi masih ada pertanyaan yang dia lontarkan dengan gelisahnya” you say it’s OK. Maybe I die in my sleep or get hit by lightning.” Akupun memberi penjelasan padanya semampuku, bahwa tidak ada larangan bagimu untuk menyentuh bahkan membaca Al Quran asalkan dalam keadaan suci. Diapun mulai memahami.
Sahabat nativeku memang sering kali bertanya tentang Islam. Selama ini ia belajar tentang Islam melalui sekolah, sekarang ia benar benar mengalami bagaimana berinteraksi langsung dengan muslim yang bersekolah dan bekerja di sekolah ini, menurutnya ternyata apa yang ia pelajari dan ia alami selama ini sangatlah berbeda, hal ini merupakan kewajiban bagi kita untuk memberikan pemahaman dan keyakinan baginya, bahwa Islam tidak seperti apa yang ia fikirkan.
Dian Didaktika... Disinilah tempat kita belajar dan mengajar, saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan dalam kesabaran. Dari seorang native kita bisa belajar banyak, selain belajar bahasa kitapun belajar kedisiplinan darinya, namun kitapun bisa memberikan banyak pelajaran baginya.
Alhamdulillaah sudah hampir 17 tahun aku mengajar disekolah tercinta ini, sekolah yang menerapkan Learning Organization, dimana disekolah ini aku banyak mendapat kesempatan untuk belajar tidak hanya mengajar. Pembinaan pembinaan secara rutin yang diberikan sangat berarti bagiku. Pelatihan, seminar, workshop terus diberikan kepada kami, bahkan bagi guru yang ingin melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi sangat di dukung oleh pihak Yayasan.
Alhamdulillaah di usianya yang ke 33 tahun ini Dian Didaktika semakin kokoh berdiri dan semakin berkibar untuk mencerdaskan anak negeri, dan aku dapat lebih berarti disekolah tercinta ini.

Cinere, 22 Pebruari 2017