Kamis, 12 Januari 2012

Menjadi Guru Profesional

Menjadi Guru Profesional
Keberhasilan dalam pendidikan tidak terlepas dari sebuah sistem atau metode yang digunakan. Pemilihan metode yang tepat akan membawa kepada keberhasilan dalam mendidik, begitu juga sebaliknya. Pandangan ini juga benar-benar dipegang oleh Nabi Muhammad SAW. Generasi terbaik  para sahabat  adalah contoh nyata tak terbantahkan keberhasilan pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Setiap pendidik pasti menginginkan menjadi guru yang profesional, aktif, kreatif dan inovatif".  Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya dibutuhkan banyak faktor pendukung terutama usaha, tekat serta keinginan yang tulus. Untuk itu sebagai pendidik hendaknya kita melakukan hal-hal berikut :
1.      Mengajar dengan hati
Artinya, hatinya penuh dengan ketulusan dan kesungguhan. Pekerjaan apa pun yang tidak menyertakan hati akan terasa hambar. Dan keberhasilan suatu pekerjaan dapat terwujud jika terjadi komunikasi yang efektif, komunikasi akan efektif kalau dilakukan dengan sepenuh hati.
Jadi keberhasilan seorang pendidik untuk membawa anak didiknya menuju kesuksesan harus diawali dengan komunikasi yang dilakukan dengan sepenuh hati. Jika hal tersebut sudah terlaksana maka keberhasilan seorang pendidik tinggal menunggu hasilnya.
2.      Mengajar sesuai dengan karakter anak
Anak-anak datang dengan mimpi, cita-cita besar, dan membawa harapan orang tuanya untuk membangun masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu seorang guru, termasuk orang tua, harus menjadi pendengar dan pemerhati yang baik bagi anak-anak. Dan harus selalu menambah wawasan tentang perkembangan psikologi anak dan berbagai temuan metode yang baru dan cocok untuk diterapkan pada anak-anak. Dengan metode yang tepat, efektif dan menyenangkan peserta didik  akan memberikan kesan yang sangat mendalam bagi anak didik kita yang mungkin tak akan terlupakan sepanjang hidupnya.
3.      Mengajar sesuai dengan zamannya
Sebagai pendidik kita harus dapat melihat jauh ke depan karena anak didik yang kita didik sekarang akan mempunyai kehidupan beberapa tahun yang akan datang dengan kondisi yang mungkin akan sangat berbeda dengan saat ini. Oleh karena itu mereka harus dibekali dengan bekal yang cukup.
4.      Penataan Kelas
Suasana dalam kelas akan mempengaruhi kenyamanan peserta didik dalam belajar. Dalam suasana bosan dan tegang, otak akan menciut, daya serapnya sedikit. Berdasarkan prinsip di atas, maka terkenal konsep joyful learning. Sebuah pembelajaran yang menyenangkan, tetapi bukan berarti santai, tidak serius.Yang ditekankan adalah metodenya menyenangkan agar materi yang telah disiapkan terserap secara optimal. Sejalan dengan konsep ini, ruang kelas pun hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga terasa indah dan nyaman. Dan ini senantiasa saya lakukan untuk mewujudkan suasana belajar yang kondusif. 
5.      Selalu meningkatkan kualitas diri
Agar dapat menjadi pendidik yang baik untuk peserta didiknya hendaknya seorang pendidik senantiasa mengasah dan meningkatkan kualitas dirinya sebagai pendidik. Hal tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara seperti mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan, seminar pendidikan, berbagi dan bertukar pengalaman dengan sesama pendidik dan pemerhati dunia pendidikan. Dengan catatan bahwa hasil dari kegiatan meningkatkan kualitas diri harus diterapkan pada anak didik kita tentunya dengan penyesuaian terhadap kondisi yang ada.

Seorang guru  merupakan  sosok panutan bagi masyarakat, bukan saja bagi anak didiknya, namun juga bagi rekan seprofesi, lingkungan maupun bagi bangsa ini. Seorang guru adalah contoh dan teladan yang baik yang merupakan gambaran kehidupan sosial kemasyarakatan. Masyarakat akan dipandang beradab bisa dilihat dari sosok guru sebagai pendidik masyarakat. Guru, merupakan profesi yang luar biasa mulia. Karena Guru merupakan profesi yang banyak memberikan ilmu dan juga pendidikan lainnya. Untuk itu dibutuhkan segenap hati yang mulia agar profesi yang mulia ini terjaga dan benar-benar menjadi teladan. 
By. Setyowigati Sunanto