Kamis, 25 November 2010

hadiah hadiah terindah


Selamat Hari Guru……………………

Aku terbangun dari tidurku karena sebuah kecupan. Setangkai mawar merah menyambut ku diikuti dengan ucapan “ Selamat Hari Guru Sayang……Semoga sayangku bisa selalu menjadi guru yang dibanggakan, yang disayangi dan selalu dirindukan oleh murid muridmu. Aku segera bangun dan menyelesaikan tugas pagiku. Shallat Subuh, memandikan kedua buah hatiku serta menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.

Seperti biasa kami berangkat bersama dengan putra putriku dengan menggunakan sepeda motorku. Pukul 6.30 kami sudah tiba disekolah.

Kebiasaanku setiap hari menyapa orang orang disekelilingku dengan ucapan “awali hari dengan senyum dan tetap semangat” kali ini aku menyapa teman temanku dengan “ Selamat Hari Guru”…..

Pukul 7.15 bel berbunyi pertanda anak anak harus segera masuk kelas. Setelah berbaris mereka segera masuk keruang kelas dilanjutkan dengan membaca ikrar dan doa sebelum belajar.
Subhanallah….. Setelah membaca doa mereka menghampiriku untuk memberikan ucapan “ Selamat Hari Guru Ms……..”

Guru Sering kali panggil dengan “Pahlawan tanpa tanda jasa” ini menggambarkan bahwa pengorbanan yang tulus yang diberikan oleh sang guru demi terbentuknya manusia yang berkualitas, dan memberikan bekal pada generasi penerus untuk memajukan diri,agama,  keluarga, bangsa dan Negara kita ini
Setiap tanggal 25 Nopember bangsa Indonesia merayakan Hari Guru yang bertepatan dengan ulang tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indnesia)

Seorang  guru seharusnya menjadi seseorang yang dapat digugu dan ditiru. Guru bukan hanya seorang yang berdiri didepan kelas dengan membarikan tekanan-tekanan kepada para siswa, guru bukan juga seseorang yang bekerja hanya sekedar untuk mencari upah saja. Namun Guru adalah seluruh aspek kehidupan, orang yang pantas menjadi teladan bagi anak, keluarga, murid serta masyarakat.

Kepada teman teman guru, marilah kita tingkatkan kualitas diri karena akan mustahil kualitas pendidikan meningkat apabila kualitas gurunya rendah. Marilah kita menjadi guru yang cemerlang demi kemajuan bangsa dan Negara kita tercinta.
Terima kasih Kepada Yayasan Dian Didaktika yang selalu memacu kami untuk menjadi guru yang profesional.


by : setyowigati





Goresanku...


Takdir Cinta

Kututup mataku
dari semua  pandanganku…………
Bila melihat matamu, ….
kuyakin ada cinta ketulusan hati
yang mengalir lembut…

Penguasa alam…
tolonglah pegangi aku…
Biar ku tak jatuh pada sumur dosa
 yang terkutuk dan menyesatkan cintaku….

Andai aku bisa…
lebih adil pada cinta kau dan dia…
Aku bukan nabi yang bisa sempurna
Ku tak luput dari dosa….

Biarlah ku hidup seperti ini,
 takdir cinta harus begini…
Ada kau dan dia bukan ku yang mau,
oh Tuhan tuntunlah hatiku.

Lagu yang dilantunkan oleh Rosa berhasil membuat Tya hanyut didalamnya, tak terasa air mata Tya menetes membasahi foto yag sedang ia pandangi. Foto ia bersama sahabat lamanya.

Kedua foto itu memang memiliki banyak arti dalam hidup Tya. Fikirnya pun melayang pada masa lalu.
 20 tahun yang lalu, kedua insan manusia yang bersahabat penuh ketulusan.

Pertolongan dan bantuan yang diberikan saat itu terasa begitu tulus….hanya karena tidak mau melihat seseorang tersesat dan kemalaman dijalan, dengan tangan terbuka Azhar menawarkan tempat singgah untuk bermalam pada tya dan kakaknya. Hutang budi yang sangat besar memberi pelajaran pada Tya bahwa masih ada di dunia ini orang orang yang tulus tanpa balas jasa.

Beberapa bulan kemudia datanglah seorang teman tya memberikan selembar foto dan secarik kertas putih yang berisi tulisan tangan yang begitu indah dengan kata-kata yang begitu indah pula. Begitu banyak pujian dan kekaguman yang ia tuliskan tentang Tya. Namun ada satu pertanyaan yang belum sempat terjawab, karena saat itu Tya masih harus menyelesaikan kuliahnya dan saat itu mereka masih terlalu belia, belum mengerti apa arti cinta

Beberapa tahun kemudian…, 23 Februari 1996, Tya mencoba mencari pujaan hatinya untuk sekedar menjawab pertanyaan itu, namun Allah berkehendak lain ia sangat sulit menemukan pujaan hatinya….ia mencari ke kota di mana mereka pernah bertemu, namun itu hanya sia sia……sang arjuna sudah pergi untuk mengejar impiannya.

Dengan kekuatan tekat dan cintanya Tyapun pergi ke pulau Dewata untuk menemui sang arjuna. dengan berbekal harapan, namun itupun sia sia, Tya tidak dapat bertemu dengan pangeran impiannya, karena ia sedang berada dikampung halamannya.

Beberapa hari kemudian pangeran impiannya menemuinya, namun hanya dengan suara saja . Dalam cakapnya ia berkata
Bahwa kini ia telah ada yang punya. Dengan ketulusannya Tya berusaha menerima dengan lapang dada, namun tak sepatah katapun yang dapat terucap dari bibir Tya saat itu, hanya tangisan dalam hati yang dapat mewakili perasaannya diiringi dengan doa yang selalu menyertainya Semoga kamu bahagia bersamanya

Untuk melupakan Azhar, Tya melanjutkan kuliahnya kembali, sampai akhirnya Tya menemukan pendamping hidup yang sangat baik dan sempurna.


Delapan belas tahun telah berlalu….(28 Juni 2008) Tya masih mencari pujaan hatinya untuk sekedar dijadikan sahabat….. ia pergi ke kota di mana mereka bertemu dulu Yogyakarta…. Akhirnya….sebuah no hp ia dapatkan, melalui kakak iparnya. Sujud syukur kepada Allah ia masih bisa mendengar suara pangeran impianya. Ketika sang arjuna berkataaku sedang mengantar anak-anak sekolah bertambah kekaguman padanya ternyata ia begitu menyayangi anak-anaknya. Ya Alloh berilah kebahagiaan pada keluarga mereka pintanya dalam setiap doa.

Setahun kemudian….(30 Juni 2009 – 2 Juli 2009)
Rasa ingin bertemu, Tyapun kembali kepulau Dewata, namun rasa kecewa yang ia dapatkan… ternyata, sang arjuna sedang tidak ada disana, namun Tya bisa memahaminya kini dia sudah ada yang punya.

Lima bulan kemudian…Sebuah SMS diterimanya, hanya pertanyaan singkat saja Apa kabar Tya dan keluarga? jawaban singkatpun dikirimnya Alhamdulillah baik.” sesaat kemudian tanpa disangka HP pun berdering suara yang sudah lama tidak ia dengar…, kini terdengar lagi namun dengan kabar duka “ Tya, Aku sekarang sendiri Langit bagaikan runtuh ketika mendengar kabar tsb, Tya duduk terkulai lemah….” Ya Alloh jangan kau biarkan orang yang pernah kucintai menderita…telah kurelakan dia untuknya……”. Sulit rasanya membendung air mata bagi Tya saat ia mendengar kabar tersebut.

Pagi itu 18 December 2009 tepat pukul 05.25 bertepatan dengan Tahun Baru Islam sebuah SMS masuk Alhamdulillah salah satu bulan Asyhurul hurum (bulan terhormat) telah datang…bulan mulia…Muharam…Ya Allah, diawal tahun yang baru ini muliakanlah  saudara hamba ini dihadapan-Mu. Dan ampunilah  segala kesalahannya. Amin.” “Ya Alloh…. Orang yang sedang menderita malah memberikan doa untukku…. Aku malu menerima doa itu, seharusnya aku yang mendoakannya dan aku yang harus menghiburnya…tapi aku tak punya keberanian untuk menghubunginya, karena aku takut mengganggunya”. Guman Tya lirih

Selasa 22 Desember….Hari itu Tya sedang tidak sehat, suhu badannya  tinggi. ketika sang kakak mengajak berlibur ke Yogyakarta Tyapun menolaknya.

Pagi itu….Rabu 23 Desember 2009 tanpa diduga sebuah SMS masuk lagi tepat pukul 09.55,” Asskum…hr ini aku dah diperjln ke jogja…doakan ya” saat itu pula Tya memutuskan untuk menemuinya, walaupun kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, tapi Tya harus menemuinya untuk sekedar menghiburnya,” paling tidak aku bisa dijadikan  teman untuk  sharing, karena aku yakin dia sedang butuh seseorang untuk berbagi.” Gumam Tya dalam hati.

Jum’at 25 Desember 2009
Dua puluh tahun telah berlalu…. Mereka kembali bertemu dikota yang sama Yogyakarta…, kali ini Tya tak berani menatapnya…ia takut….namun tanpa disengaja sempat Tya melihat wajahnya ,kebiasaan lama “Mengulum bibir” masih ada. “Ya Robby…mimpikah aku melihat lelaki dihadapanku ini? Ia masih lembut dan begitu penyayang……..begitu lembutnya ia perlakukan putrinya. Dan…..mengapa hati ini sangat tertarik pada putrinya? Ingin sekali aku memeluk gadis kecil itu…,tapi aku harus berusaha untuk menahannya. Perasaan apa ini ya Alloh……” gumam Tya dalam hati

Setelah bernostalgia beberapa saat azharpun mengajak Tya menemui kakaknya di sebuah restaurant miliknya.
Dalam perjalanan menuju “BW” azhar bercerita tentang tukang becak yang menjadi temannya…YA Alloh ia masih seperti dulu begitu merakyat dan sederhananya…” bisik Tya dalam hati. Azhar juga bercerita tentang kegigihannya menjalankan usaha ketika masih SMA dulu, dan ada satu kata yang Tya sangat suka darinya “ Aku sangat mementingkan pendidikan anak” .“Tuhan…jangan biarkan kekaguman ini berlanjut ya Allah…” Pinta Tya dalam hati.

Sejak saat itu mereka selalu berhubungan lewat telp dan juga SMS, Azharpun selalu minta Tya untuk bercerita tentang masa lalu mereka.

1 Januari 2010 …
mereka bernostalgia lewat SMS sampai larut malam…”YA Alloh mengapa perasaan ini muncul lagi.” Sesal Tya dalam hati. Semakin lama Cinta diantara mereka semakin tumbuh subur….

Februari 2010
Tya mulai menyadari, cinta ini tidak boleh dilanjutkan lagi. Azharpun mulai menyadari walaupun diantara mereka masih ada cinta namun mereka tak akan mungkin bersatu lagi, karena kini Tya sudah memiliki keluarga yang bahagia.

Agustus 2010
Terdengar dering Hp Tya,…Terlihat nama Azhar dilayar  HP, Tyapun segera mengangkatnya. “Assalaamu’alaikum Tya, apa kabar ?  setelah berbicara dari A sampai Z terlontar pertanyaan dari AzharTya, seandainya ada seseorang yang bisa menggantikan posisimu dihatiku, apakah kamu rela? Ini semua demi anak-anakku, mereka butuh seorang ibu…….
Berbagai macam perasaan bercampur menjadi satu dihati Tya. Senang karena Azhar sudah mendapatkan calon pendamping hidupnya, Sedih karena ia harus berpisah kembali dengan Azhar, takut karena Azhar akan melupakannya untuk selamanya. Tapi Tya mencoba untuk menenangkan diri dan berfikir realistis. Azhar adalah masa lalunya, dalam kesedihan Tya, azharpun berjanji dia tidak akan pernah melupakan Tya untuk selamanya karena Azhar sudah menganggap Tya sebagai adiknya.

HAnya Diary yang menjadi teman kesayangan tya selama ini tempat ia menumpahkan kesedihannya.

Dia telah pergi…
Membawa cinta dan kerinduan
yang pernah ku titipkan

Dadaku terasa sesak….
Pengap…..
Hatiku terluka,….
Pedih…………….
Perih…………

Kubutakan mataku,
Kutulikan telingaku,
Kukatupkan bibirku rapat rapat
Ada namanya dihati ini

Tuhan…
Bantu aku…
Tuk membangun menara tinggi,
Pembatas antara ia dan aku.


by : setyowigati